CSR DAN PEMBERDAYAAN LINGKUNGAN

Oleh Muhammad Julijanto
(Makalah disampaikan pada Acara Lokakarya dan Penguatan Tim Pemasaran Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) Cluster 4 Desa Dampingan Tim 3313-003 Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, Rabu, 19 Oktober 2011 di Balai Desa Suruh Kecamatan Tasikmadu Karanganyar.Muhammad Julijanto adalah Sekretaris LBH Perisai Kebenaran Wonogiri, Dosen IAIN Surakarta)

A. Pendahuluan
Setiap korporasi mempunyai tanggung jawab sosial terhadap kemajuan dan terjanganya lingkungan sekitar perusahaan. Salah satu bentuk tanggung jawab adalah memperikan pelayanan CSR kepada masyarakat sekitar perusahaan di mana berada.

Oleh karena itu kesuksesan sebuah perusahaan, tidak hanya ditentukan dari keberhasilan menjalankan bisnisnya semata. Tetapi ia juga di dukung kemampuan dalam menyukseskan program pemberdayaan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, banyak perusahaan melaksanakan corporate social responsibility (CSR).
Dan kini semakin giat organisasi dan sektor swasta, bahkan kantor pemerintahan juga memasukkan CSR dalam agenda prioritas organisasi. Kini, CSR telah menjadi isu yang sangat penting. Tidak hanya dalam kegiatan bisnis, tetapi juga dalam teori dan hukum, politik dan ekonomi dibahas.

Dengan CSR justru akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan untuk semakin mendekatkan produk dan brand kepada masyarakat dan komunitasnya. Dan banyak diantara perusahaan yang sukses tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga karena kepedulian mereka terhadap lingkungan sekitar dengan pemberdayaan masyarakatnya. Bahkan CSR sebagai wujud good corporate governance (GCG) yaitu sistem pemerintahan yang baik dan peduli terhadap lingkungan.

Tulisan ini akan membahas upaya dan strategi CSR memberdayakan lingkungan yang berhubungan dengan bagaimana strategi pemasaran potensi wilayah, sehingga membawa kontribusi lebih terhadap kemajuan daerah dan tersosialisasikan serta mendapatkan mitra yang bisa meningkatkan nilai tambah bagi pengembangan daerah di masa yang akan datang.

Masalah
Secara singkat akan menjawab masalah apa yang dimaksud dengan corporate social responsibility? Bagaimana peran CSR dalam pemberdayaan lingkungan? Bagaimana strategi pemasaran potensi wilayah?
B. Pengertian CSR
Corporate social resposibility tanggung jawab sosial korporasi apa yang dilakukan sebuah organisasi untuk mempengaruhi masyarakat tempatnya berada, seperti lewat program bantuan sukarela.
Pemberdayaan adalah membuat orang mampu untuk melakukan sesuatu dalam pekerjaannya melalui pemberian kebebasan untuk menafsirkan kebijakan atau keputusan dan cara-cara yang dianggap terbaik dalam menyelesaikan tugas .

Pelaksanaan CSR merupakan kepedulian perusahaan memberikan tanggung jawab sosial kepada masyarakat sekitar yang dilandasi oleh beberapa aturan, antara lain:
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33; Undang-undang Nomor : 19 Tahun 2003 tentang BUMN; Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007; Undang-undang tentang Perseroan Terbatas Nomor : 40 Tahun 2007 pada Bab V tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, yaitu mengatur kewajiban perusahaan untuk memprogramkan dan melaksanakan tanggungjawab sosial perusahaan atau lebih dikenal Corporate Social Responsibility (CSR). Undang-undang tersebut diutamakan pada perusahaan yang kegiatan usahanya dalam bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan CSR.

Bagi kalangan BUMN menyandarkan pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan; dan aturan teknis di internal sebagai contoh di BUMN PLN dll. Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 112-1.K/010/Dir 2004 tanggal 18 Juni 2004 tentang Standard Operation Procedure (SOP) Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan; dan Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 366.K/DIR/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Standard Operation Procedure (SOP) Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan / Program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan (PKBL/P3L) dengan Komitmen Perusahaan untuk Melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) sebagai Manifestasi Budaya Perusahaan.
Komite Cadbury mendefinisikan Corporate Governance, adalah suatu sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dengan tujuan, agar mencapai keseimbangan antara kekuatan kewenangan yang diperlukan oleh perusahaan untuk menjamin kelangsungan eksistensinya dan pertanggungjawaban kepada shareholders .
C. Peran CSR
CSR memberikan nilai tambah bagi perusahaan untuk semakin mendekatkan produk dan brand kepada masyarakat dan komunitasnya. CSR menjadi strategi bisnis yang inheren dalam perusahaan untuk menjaga atau meningkatkan daya saing melalui reputasi dan kesetiaan merek produk (loyalitas) atau citra perusahaan melalui kegiatan yang peduli kepada masyarakat.

Strategi pemasaran
Membicarakan strategi pemasaran, memang tidak akan pernah ada habisnya. Berbagai cara dan usaha bisa dijadikan sebagai strategi untuk memasarkan sebuah produk.

Marketing pemasaran merupakan kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Philip Kolter secara lebih rinci mendefinisikannya sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Secara lebih teknis bisa dikatakan pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pengembangan, penetapan harga, promosi dan distribusi barang-barang dan jasa suatu organisasi .

Pada saat melakukan pemasaran memiliki target pelanggan yang mencakup tiga kelompok yaitu : pedagang (trader), wisatawan (tourist), penanam modal (investor), dan juga ada pelanggan sekunder yang juga mencakup tiga kelompok juga, : yaitu SDM berketerampilan (talent), para pengelola event (organizer), pengembang (developer) .
Dalam usaha menarik kelompok-kelompok ini maka diperlukan sebuah konsep atau gagasan bagaimana memasarkan sebuah daerah, dalam pendekatan para pakar pemasaran maka dikenal yang pertama adalah daerah harus harus memahami apakah keunggulan daerahnya kemudian siapakah pelanggannya dan terakhir siapakah pesaingnya. Namun dalam ruang lingkup bisnis pesaing bisa menjadi complement atau pelengkap yang membuat malahan produk atau jasa semakin laku.

Kalau di Karanganyar khususnya dalam hal ini adalah cluster 4 desa dampingan kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar desa Karangmojo, Buran, Suruh dan Gaum mempunyai unggulan seperti produk pupuk organik, pengelolaan sampah, kandang komunal dan pertanian, serta agro center dan pengelolaan sampah, maka bagaimana produk-produk ini bisa dikembangkan sedemikian rupa sehingga mempunyai nilai jual yang lebih dan menjadi unggulan daerah yang bisa dipasarkan secara luas dengan mitra usaha kata. Pemahaman daerah untuk keunggulan, pelanggan dan pesaing membuat daerah memasarkan daerahnya dengan tepat.

Yang kedua dalam menyusun strategy pemasaran diperlukan pendeketan strategi, taktikal dan nilai. Kelompok strategi adalah apa yang telah ditulis oleh Kotler (1997) sebagai STP yaitu Segmentasi, targeting dan positioning . Pada komponen taktikal ditegaskan pentingnya diferensiasi, marketing mix dan menjual (selling). Pada komponen nilai (value) para pakar pemasaran menganjurkan daerah memikirkan brand, services dan process. Branding saat ini menjadi sangat kompleks dan penting karena berdasarkan brand itulah konsumen mengidentifikasikan dirinya.

Pemasaran adalah kegiatan manusia yang dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Oleh karena itu konsep penting dalam studi pemasaran adalah kebutuhan, keinginan, permintaan, produk, pertukaran, transaksi dan pasar.
Kebutuhan manusia (human need) adalah keadaan seperti perasaan kehilangan dalam diri seseorang. Keinginan (human want) bentuk yang berasal dari kebutuhan manusia yang terwujud sesuai dengan budaya dan pribadi seseorang. Permintaan (demand) keinginan manusia yang didukung oleh daya beli. Produk (product) segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada sebuah pasar agar diperhatikan, diminta, dipakai, atau dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan atau kebutuhan. Pertukaran (exchange) tindakan untuk memperoleh barang yang dinginkan dari seseorang dengan memberikan sesuatu sebagai gantinya. Transaksi (transaction) perdagangan antara dua pihak yang paling tidak melibatkan dua barang yang bernilai, menyetujui syarat-syarat, waktu dan tempat perjanjian. Dan pasar (market) sekelompok pembeli dan calon pembeli sebuah produk.

Yang ketiga kegiatan pemasaran sendiri berhubungan dengan pertanyaan pokok, yaitu apa, mengapa dan bagaimana. Pertanyaan apa yang akan dipasarkan adalah hal yang pertama harus dijawab, kesalahan kita memasarkan daerah membuat kegagalan dalam daerah itu. Pertanyaan mengapa adalah menjawab apakah keunggulan daerah mendukung pemasaran produk itu atau tidak, dan juga pesaing menjawab semuanya ini. Nah pertanyaan bagaimana berkaitan dengan langkah-langkah apa yang harus dilakukan.

Bila ketiga hal ini bisa dikerjakan oleh daerah maka akan terbentuk sebuah strategi yang jitu dan tepat sasaran dalam memasarkan daerah. Keunggulan daerah akan menjadi produk yang dipasarkan melalui promosi yang jitu, mematok sasaran promosi secara jelas. Dalam hal ini adalah segemen pasar .

D. Strategi pemasaran potensi unggulan

Produk unggulan merupakan produk yang potensial untuk dikembangkan dalam suatu kawasan (desa atau kecamatan) dengan memanfaatkan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia setempat, serta mendatangkan pendapatan bagi masyarakat pelaku usaha dan pemerintah. Produk unggulan juga merupakan produk yang memiliki daya saing, berorientasi pasar dan ramah lingkungan, sehingga tercipta keunggulan kompetitif yang siap menghadapi persaingan global.
Wilayah dan kota dikaruniai dan mewarisi sumberdaya (resources endowment) dan kemampuan (SDM, IT, Kreativitas, dst). Dalam trend mengglobal, wilayah dan kota, termasuk produk daerah musti dikasih merek (brand) untuk kelangsungan ekonomi (investasi), nyaman dihuni (liveable), gandrung didatangi (visitable/tourism-MICE), untuk itu diperlukan strategi pemasaran wilayah dan kota yang tepat dan sesuai. Strategi macam apa yang diperlukan untuk wilayah dan kota di Indonesia ? Dimana dan bagaimana peranan planner dalam menyiasati arus ini ?

Dalam kondisi global seperti ini sepertinya Globalisasi (menglobalkan potensi lokal kota) merupakan strategi yang harus ditempuh. Semua serba sama, semua serba cepat, hanya potensi lokallah salah satu unggulan yang bisa diglobalkan menjadi brand. “Place” dengan segala aspek identitas lokal akan menjadi unsur penting dalam memasarkan potensi wilayah.

Menurut Irwan Susilo strategi branding kota juga tidak akan lepas dari perkembangan teknologi informasi yang akhirnya menjadikan bumi ini menjadi Flat (datar) saling terkait antar simpul-simpul kota. Branding tidak semata bagaimana sebatas kesan namun harus menjadi value bagi kota. Branding tidak hanya sebatas kepuasan pengguna kota/wilayah baik aspek jasa maupun produk, nanum juga bagaimana kemampuan kota atau wilayah untuk mencipta komunitas-komunitas yang baik secara langsung ataupun tidak langsung mampu memasarkan kota/wilayah, baik komunitas fisik ataupun maya. Kondisi komunitas ini semakin menjadi penting dengan perkembangan IT seperti berkembangnya messenger, Bloging, Millist, dan FaceBook serta sarana pembangunan komunitas didunia maya yang bisa digunakan untuk membranding wilayah/kota .

Kemampuan teknologi w3c dalam pembangunan aplikasi berbasis web telah memberikan potensi luar biasa dimasa mendatang guna mengupload database spasial kota dan wilayah secara runtime. Perkembangan tersebut berdampak secara teknis pada kemampuan pembangunan mapserver untuk mendukung aplikasi GIS secara online menjadi lebih baik (efektif, aksesibilitas data yang lebih cepat, multiplatform).
Apakah kita siap memanfaatkan potensi lokal kita dan memanfaatkan teknogi informasi yang menjadikan bumi menjadi flat dan menghilangkan jarak, siapkah kita membangun komunitas-komunitas baik maya atau nyata yang akan memasarkan dan merekomendasikan potensi wilayah/kota kita baik secara produk atau brand kepada para custamer-custamer yang ada di seluruh dumia yang semakin flat…..

E. Kesimpulan

Coprorate social resposibility merupakan kepedulian dunia usaha kepada peningkatan mutu sosial dan lingkungan di mana usaha itu dijalankan, sebagai bentuk tanggung jawab sosial. CSR satu sisi memberikan nilai tambah kepada perusahaan berkaitan citra diri yang meningkatkan. Oleh karena itu jalinan kemitraan dengan lingkungan semakin memberikan kontribusi yang positif terhadap pemberdayaan masyarakat.

Peran CSR sangat mendukung peningkatan kualitas layanan dan demikian juga akan mendongkak peningkatan bisnis perusahaan di lain pihak.
Oleh karena itu dibutuhkan strategi yang bisa menggabungkan keduanya dalam mencari bentuk kemitraan yang bisa menguntungkan dan mengangkat keunggulan dan potensi wilayah lebih luas lagi dalam pemberdayaan masyarakat.

Strategi branding kota juga tidak akan lepas dari perkembangan teknologi informasi yang akhirnya menjadikan bumi ini menjadi Flat (datar) saling terkait antar simpul-simpul kota. Branding tidak semata bagaimana sebatas kesan namun harus menjadi value bagi kota.

Daftar Pustaka
Benyamin Molan, Glosairium Prentice Hall Untuk Manajemen dan Pemasaran, Jakarta: Prentice Hall, 2002
Hendra Kusnoto, The World’s Best Management Practices : Praktek Manajemen terbaik di Dunia, Jakarta: Gramedia, 2001
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2011/05/25/csr-aspek-penting-dalam-kegiatan-bisnis/. Diakses, 17/10/2011
http://republika.co.id:8080/koran/0/145312/Menggugat_CSR_Perbankan. diakses, 17/10/2011
M Sutanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia, Yogyakarta: Andi, 2007.
Nursoleh, CSR dan Pemberdayaan Masyarakat, http://stieonline.blogspot.com/2011/07/csr-dan-pemberdayaan-masyarakat.html. diakses, 17/10/2011
Philip Kolter, Marketing Jilid I, Alih Bahasa Herujati Puwoko, Jakarta: Erlangga, 1999

1 thoughts on “CSR DAN PEMBERDAYAAN LINGKUNGAN

  1. safarudin berkata:

    mampir di blog pak julijanto,,,

Tinggalkan komentar